Cari Blog Ini

Jumat, 23 Juli 2021

Seri Terakhir Pendekar Pemanah Rajawali : Pedang Langit Dan Golok Pembunuh Naga

 
 Kisah Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga (Pinyin: Yǐ Tiān Tú Lóng Jì) adalah novel silat karangan Jin Yong,
merupakan episode terakhir (bagian ketiga) dari Trilogi Rajawali. Ji Yong sendiri telah meninggal dunia setahun sebelum Pandemic Covid 19, pada tahun 2018.  Ji Yong lahir pada tahun 1924 di provinsi Zhejiang di Cina, dengan nama  asli Louis Cha. Pada tahun 1948 Louis Cha pindah ke Hong Kong. Sepanjang kehidupan nya karyanya dalam cerita silat Hong Kong telah terjual 100 juta copy. Setelah meninggal media Barat mulai mengenal karya hebat dari Ji Yong dan terjemahan karya-karya Jiyong ke Bahasa Inggris pun baru dimulai pada masa Pandemic. Para komentator Inggris menyamakan Trilogi tulisan Jiyong yang hebat ini dengan Novel Starwars dan Harry Potter. 

Produser Film TV dan Layar Lebar berlomba mengangkat karya silat Ji Yong ini kr layar lebar. Dengan setting waktu masa Dinasti Yuan dan Masa berdirinya Dinasti Ming, para pembaca dan penonton TV dan sineas dibawa berkelana ke Tiongkok Masa Lalu 


Novel dalam trilogi yang sangat terkenal ini adalah:
(1) Legenda Pendekar Pemanah Rajawali, terbit tahun 1957.

Isi Novel Pertama ini adalah tentang Dua pendekar Yo Tiat Sim dan Kwee Siauw Thian yang berjanji bersaudara

Kwee Cheng adalah anak Kwee Siauw Thian. Diselamatkan dan diasuh
oleh Jengis Khan

Yo Kang adalah anak Yo Tiat Sim yang dibesarkan sebagai Putra Pangeran Bangsa Kim, menikah dengan anak angkat ayah kandung nya. Yo Kang menolak mengakui ayah nya dan lebih suka menjadi anak Pangeran


 
 
Setelah kemenangan bangsa Mongol atas bangsa Kim, Jengis Khan malah ingin meluaskan wilayahnya dan memaksa Kwee Ceng untuk menyerang tanah kelahirannya sendiri, Song. Kwee Ceng menolak dan kembali ke Song untuk melawan invasi Mongol, walau selama ini Jengis Khan telah membesarkan
ia dan ibunya.

Yo Kang yang akhirnya menemui ajal akibat kelicikannya sendiri, meninggalkan istrinya Bok Liam Cioe yang sedang hamil.

Kwee Ceng dan Oey Yong memberi nama bayi Yo Kang tersebut dengan nama Yo Ko yang artinya memperbaiki kesalahan,

Akhir cerita, invasi bangsa Mongol terhenti sementara karena kematian Jengis Khan akibat sakit. Kwee Ceng dan Oey Yong menikah dan tinggal di Pulau Bunga Persik.
 
(2) Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali, terbit tahun 1959.

Yo Ko adalah tokoh utama dalam kisah "Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar".


(3) Kisah Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga
 
Pertama kali diterbitkan sebagai serial di harian Ming Pao bulan Juli tahun 1961.

Sebuah terjemahan Inggris dalam 12 buku diterbitkan oleh MacLehose Press pada Februari 2018.


Walaupun dimaksudkan sebagai bagian terakhir dari Trilogi Rajawali, namun jarak setting waktu yang dibuat oleh penulis dengan kedua novel pertama sebelumnya adalah lebih dari 100 tahun. Setting cerita adalah Pada Masa Dinasti Yuan, setelah kota Siangyang jatuh ke tangan Mongol.

Banyak yang kemudian menganggap seri ketiga ini tidak berkaitan langsung dengan rangkaian dua novel sebelumnya, karena setting waktunya yang sangat jauh.

Novel ketiga ini menampilkan tokoh utama, Zhang Wuji (Thio Boe Ki).
 
Cerita berkisar seputar dua senjata sakti yang bernama Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga, yang diperebutkan di dunia persilatan.

Kedua senjata tersebut berasal dari pedang baja milik pendekar rajawali, Yang Guo (Yo Ko). Pembuatan pedang ini atas permintaan Huang Rong (Oey Yong) dan Guo Jing (Kwee Ceng). Golok pembunuh naga jatuh ke tangan Xie Xun yang berjulukan "Singa emas dari partai Ming", sedangkan Pedang Langit ada di partai Gobi (E-mei).

Pendiri partai Gobi itu sendiri adalah Guo Xiang (Kwee Siang), putri dari pendekar Guo Jing (Kwee Ceng) dan Huang Rong.

Thio Boe Ki / Zhang Wuji, adalah anak dari pendekar aliran lurus Butong / Wutang,
yaitu Thio Cui San / Zhang Cuisan. Ayah Boe Ki adalah murid dari Thio Sam Hong / Zhang Sanfeng. Sementara ibunya, In So So / Yin Susu, berasal dari partai
Elang Langit yang dianggap sesat. Thio Boe Ki lahir di pulau terpencil di sebelah utara Tiongkok setelah orang tuanya terdampar dan terisolasi di pulau tersebut bersama ayah angkatnya Xie Xun. Xie Xun adalah orang yang paling dicari di dunia persilatan karena dianggap telah membunuh tetua dari berbagai partai dan menyimpan Golok Pembunuh Naga. 

Saat kembali ke Tiongkok daratan, orang tua Boe Ki meninggal bunuh diri di depan matanya karena menolak paksaan para pendekar dunia persilatan untuk menunjukkan keberadaan Xie Xun dan Golok Pembunuh Naga.

Petualangan Boe Ki membawanya mempelajari kitab Kiu Yan Cin Keng / Jiuyang Zhen Jing (Tenaga 9 Yang / Matahari), membantu resolusi konflik antara Sekte Ming dengan enam perguruan aliran lurus yang ingin menghabiskan Sekte Ming
yang dianggap sesat. Ia mendapat kehormatan untuk menjadi ketua Sekte Ming. Di partai Ming Thio Boe Ki menemukan ruangan yang berisi kitab jurus turun temurun partai Ming, setelah berhasil menguasai ilmu "Menaklukkan Langit dan Bumi, memindahkan Bumi dan Langit".
 
 

 
Xie Xun yang selama ini dianggap sebagai musuh bersama dunia persilatan karena membunuh tetua aliran lurus, korban firnah dari Seng Kun, gurunya sendiri, yang bersembunyi di Shao Lin dan berkomplot dengan Mongol untuk mengadu domba antar pendekar dan perguruan silat. Selain konflik antar perguruan silat, Boe Ki juga terlibat urusan asmara dengan empat perempuan.

Tio Boe Ki terlibat asmara dengan Tio Beng (Zhao Min), menimbulkan polemik karena Tio Beng / Zhao Min adalah putri Minmin Termur dari Mongolia.

Novel ini telah mengalami 2 kali revisi yang dilakukan oleh penulisnya sendiri, Jin Yong.

1970 Revisi pertama
2005 revisi kedua

Dalam edisi asli,

Zhou Zhiruo disertai Zhang Wuji pergi ke Wudang, di mana Zhang Sanfeng menantangnya dengan pedang dan menyatakan bahwa ia tidak bisa membiarkan warisan Guo Xiang rusak sedemikian rupa gara-gara ulah Zhou Zhiruo, terutama setelah Zhou Zhiruo telah begitu sombong atas bela diri kejam-nya.

Zhou Zhiruo meminta Zhang Wuji untuk menjadi ketua Emei. Zhou Zhiruo menagih janji tunggal Zhang Wuji, dan memintanya untuk mengambil alih kepemimpinan E-mei. Zhang Wuji setuju menjadi ketua E-mei dan menerima kitab teknik bela diri Guo Xiang dan dua bagian yang rusak dari Pedang langit. Zhang Wuji pindah ke Gunung E-mei dan mengundurkan diri dari kepemimpinan Sekte Ming, sementara itu Zhou Zhiruo memutuskan menjadi biarawati. 
 

Dalam edisi revisi,
Zhou Zhiruo tidak menyerahkan kepemimpinannya di E-mei. Zhang Wuji mundur dari kepemimpinan Sekte Ming setelah ditipu oleh Zhu Yuanzhang.  Zhu Yuanzhang menjadi kaisar pertama Dinasti Ming, setelah Dinasti Yuan berhasil diusir dari China daratan. Cerita diakhiri dengan Zhao Min yang menyatakan keinginannya ketiga dan terakhir, yaitu agar Zhang Wuji menggambar alisnya.



RESUME 
NOVEL 1 dan 2 
 
 
Yo Tiat Sim                               Kwee Siauw
                                          
            Yo Kang  Bok Liam Cioe            Kwee Cheng + Huang Rong (Oey Yong)
                                 (anak angkat)                        Pulau Bunga Persik

                            Yang Guo (Yoko )                             Guo Xiang (Kwee Siang)         
 
                    Asal Pedang Langit/Golok Naga                 Pendiri partai Gobi (Emei)


NOVEL 3



Thio Sam Hong / Zhang Sanfeng                                                Partai Elang Langit
Butong / Wutang,


Thio Cui San / Zhang Cuisan  +   In So So / Yin Susu
 
Thio Boe Ki / Zhang Wuji, 
Lahir di Pulau Es Api
 
 
Lihat juga :



 

 
Dual Server
 
 
Indeks
 

 

 

 

 

 

Lihat Juga : Ketua Umum HIPAKAD 2021-2016 : ISFAN FAJAR SATRIO

Hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB) Himpunan Putra Putri Angkatan Darat (HIPAKAD), 11-12 Maret 2021