HIPAKAD

Himpunan Putra Putri Keluarga TNI AD

HIPAKAD

Himpunan Putra Putri Keluarga TNI AD

HIPAKAD

Himpunan Putra Putri Keluarga TNI AD

HIPAKAD

Himpunan Putra Putri Keluarga TNI AD

HIPAKAD

Himpunan Putra Putri Keluarga TNI AD

Cari Blog Ini

Senin, 07 Februari 2022

Nurul Ainul Diwan Ketua Terpilih HIPAKAD Kabupaten Sumbawa

 Nurul Ainul Diwan Ketua Terpilih HIPAKAD Kabupaten Sumbawa




5 Februari 2022

Pengurus Terpilih DPC HIPAKAD Kabupaten Sumbawa


Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Musyawarah pemilihan pengurus Himpinan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD) Kabupaten Sumbawa periode 2022-2027 dilaksanakan, Jumat (04/02/2022) di Aula Kodim 1607/Sumbawa.


Adapun hasilnya, Nurul Ainul Diwan, S.E sebagai ketua terpilih, Yuli Abu Bakar,S.H., sekretaris, dan Luh Putu Mercy Arisandi Bandahara.


Kegiatan musyarawah dihadiri oleh Dandim 1607/Sumbawa Letkol Arh. Haris Atmaja Adinata, S.E., Ketua PPAD Sumbawa Mayor Purn. Djuwardi, serta pengurus HIPAKAD Kabupaten Sumbawa.


“Kami terlahir dari semangat para Anak Kolong yang tidak perlu diragukan lagi nasionalisme-nya,” ungkap Nurul Ainul Diwan, kepada media ini.


Melalui amanah sebagai ketua DPC, ia bertekat membawa HIPAKAD memberikan kontribusi nyata bagi Nusa dan Bangsa, khususnya Kabupaten Sumbawa.


“Semoga ikhtiar bersama ini mampu membangun sinergisitas antar komponen lainnya juga memberikan kontribusi nyata bagi pengurus dan anggota lainnya serta bagi Tau Tana Samawa,” pungkasnya. (KS)







CHECK LIST : 2021 KULIAH IKATAN DINAS S1 DAN S2 : INFORMASI 2021  AYO KULIAH 

.

Bandung : 03/02/2021 (5 lokasi ) (Last Up Date 06/02/2021(10 lokasi ))

.

1. GAJAH TUNGGAL Belum ada informasi

Lihat,  Link : Gajah Tunggal 


2. Poltek ASTRA Program Beasiswa Sudah terlambat, 

Lihat Link : Poltek Astra


3. STP Negeri Pariwisata, SBMPTP,  Tidak ada beasisswa langsung. Pendaftaran mulai 1 Februari -27 Mei 2021 

Lihat Link : SBMPTNP Pariwisata



4. Poltek Industri KendalBeasiswa Full, Belum Buka 

Lihat Link : Poltek Industri Manufactur 

Link Jarvis : Jarvis Kementerian Perindustrian




5. Sekolah Ikatan Dinas di bawah BKN Belum Buka 

BIN, BPS, BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA, IPDN/STPDN, TARUNA KEMENHUKHAM, DEPHUP 

Lihat Link : Sekolah Ikatan Dinas Di Bawah BKN


6. Perguruan Tinggi Negeri : Sudah Dibuka 

Lihat Link : SBMPTN/SNMPTN


7. UMPT KIN : Kementerian Agama Seluruh Indonesia: Belum Buka 

Lihat Link : UMPT KIN


8. Jalur Prestasi UMPT KIN : SUDAH DIBUKA

Lihat Link : SPAN PT KIN


9. KIP Kuliah  

Lihat Link  : KIP Kuliah  


10. Beasiswa Kementerian Agama 

Lihat Link  : Beasiswa 1 

Lihat Link  : Beasiswa 2

Seleksi Timur Tengah : PTN Timur Tengah 





DAFTAR ISI

 

BERANDA BERBURU MASA DEPAN

LIHAT LINK DI BAWAH INI 
KEMBALI KE BERANDA
 
Halaman Pertama
Jadwal Penting
Jenis Jenis Test Masuk PTN
Profil Perguruan Tinggi Negeri Dan Sekolah Ikatan Dinas  
PTN SNMPTN
PTN Bandung   
PTN Surabaya
Politeknik Negeri Perkapalan 
Soal -Soal Latihan 
Informasi Penting Jaringan Perguruan Tinggi 
Global Education Service

CHECK LIST : 2021 KULIAH IKATAN DINAS S1 DAN S2 
 

                                                                                   Last Up date : 06/02/2021



 Edit September 2020
 


DATA BASE KASUS COVID-19 GLOBAL 

Data Global per (09/09/2020)


Lihat Link : 

KORBAN TEWAS MENDEKATI 8000, POSITIF MENDEKATI 200 RIBU ORANG, PUKULAN BERAT UNTUK INDONESIA (04/09/2020) 



Data Terkini dari Pemerintah (Data Resmi Nasional) .


Data Sebaran Per Provinsi  (Data Resmi Nasional) .






GLOBAL : 26 juta korban terinfeksi dan Mendekati 900 ribu tewas (4/9/2020)

 


 


Minggu, 06 Februari 2022

2021 : 17 Juta Lebih Lulusan Perguruan Tinggi Dari 300 Juta Penduduk

RESUME DAN PETIKAN MEDIA

Hanya 0,02 % PENDUDUK BERPENDIDIKAN S3

 


Penulis: Viva Budy Kusnandar, Editor: Annissa Mutia

20/11/2021, 13.00 WIB

Berdasarkan data Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia mencapai 272,23 juta jiwa pada Juni 2021. Berdasarkan jenjang pendidikannya, sebanyak 59,19 ribu jiwa atau hanya 0,02% penduduk Indonesia yang berpendidikan hingga jenjang S3.

Kemudian, sebanyak 822,47 ribu jiwa atau 0,03% penduduk yang berpendidikan hingga S2. Lalu, penduduk yang berpendidikan hingga S1 sebanyak 11,58 juta (4,25%).
Advertisement

Selanjutnya, penduduk yang menempuh pendidikan jenjang D3 sebanyak 3,46 juta jiwa (1,27%), serta berpendidikan D1 dan D2 mencapai 1,15 juta jiwa (0,42%). Total, sebanyak 17,08 juta jiwa (16,7%) penduduk Indonesia yang berpendidikan hingga ke perguruan tinggi.

Sementara itu, total penduduk yang berpendidikan hingga sekolah lanjutan pertama dan atas sebanyak 95,82 juta jiwa (35,2%). Secara rinci, penduduk yang berpendidikan hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) mencapai 56,15 juta jiwa (20,63%) dan yang berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebanya 39,67 juta jiwa (14,57%).

Sedangkan yan tamat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 64,84 juta jiwa (23,82%). Sebanyak 31 juta jiwa (11,39%) penduduk yang belum tamat SD, serta 63,49 juta jiwa (23,32%) yang tdak/belum sekolah.


Lihat Link Media : Hanya 0,02 % Penduduk Lulusan S3


Lihat RUBRIK RESUME DAN PETIKAN MEDIA 

Lihat Juga Rubrik Ekonomi Dan Bisnis 


Baca Juga :

 
 
Dual Server
 
 
Indeks
 


 

Indonesia Butuh 500 POLITEKNIK

Resume Dan Petikan Media 

INDONESIA BUTUH 500 POLITEKNIK


15 November 2019
 

Oleh : Agus Sartono
Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK

Human capital merupakan faktor penting kemajuan sebuah negara. Kualitas sumber daya manusia (SDM) akan menentukan mampu tidaknya sebuah negara bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Itu sebabnya pemerintah memprioritaskan pembangunan SDM dalam lima tahun ke depan.

Indonesia yang sedang dimanjakan dengan tumbuhnya penduduk usia produktif tak lagi terlena begitu saja, terlebih dunia tengah memasuki arus perubahan besar industri keempat. Tanpa kualitas yang memadai, SDM Indonesia akan tertinggal dibanding negara-negara lain. Gejala tersebut saat ini sudah mulai terasa dari gelombang masuk tenaga kerja asing.

Meskipun pembangunan infrastruktur Indonesia terbilang masif, tapi kalau SDM tidak berkembang, bukan mustahil warga pribumi akan menjadi penonton di negeri sendiri. Mengantisipasi hal tersebut, pemerintah telah memiliki beberapa strategi agar SDM Indonesia dapat memenangkan persaingan di masa depan. Salah satunya dengan memperbesar kapasitas perguruan tinggi. Kalau kapasitas lembaga perguruan tinggi tidak diperbesar, selama itu pula kita akan menghadapi persoalan yang sama, walaupun pemerintahan atau presiden berganti 10 kali.

Angkatan kerja baru juga terus mengalir deras dengan tingkat pendidikan formal selevel SMA. Saya berpandangan, dengan kondisi seperti itu, produktivitas nasional kita pasti kalah dibandingkan negara-negara Asia Tenggara karena angkatan kerja mereka berpendidikan tinggi.

ASEAN itu sudah menjadi single community. Harusnya, SDM kita yang membanjiri ASEAN dengan skill yang bagus, bukan yang malah dibanjiri dari luar. Masih sering masyarakat berpikir, kenapa Indonesia tidak malu mengekspor penduduknya jadi buruh? Kalau punya skill, dia tenaga kerja mahal. Warga India, Filipina, Thailand, membanjiri negara-negara lain. Tidak ada masalah, toh, uangnya pun dikirim ke negara mereka.

Biar lebih jelas, jumlah angkatan kerja kita itu besar. Untuk perguruan tinggi, setiap tahun menghasilkan 1,3 juta lulusan. Di level pendidikan menengah, setiap tahun itu ada sekitar 3,7 juta lulusan SMA/SMK/MA. Sebanyak 1,9 juta masuk perguruan tinggi, sisanya masuk lapangan kerja. Selama 10 tahun terakhir, data ini tidak berubah. Berarti ada 3,1 juta pencari kerja baru setiap tahun dan lebih banyak yang lulusan SMA. Padahal, yang kita sedang hadapi sekarang era industri 4.0.

Di era industri 4.0, banyak pekerjaan-pekerjaan yang hilang karena digantikan dengan kecerdasan buatan dan internet. Di masa lampau, 1 persen pertumbuhan ekonomi dari berbagai aktivitas investasi bisa menyerap sekitar 200 ribu pekerja baru. Sekarang, 1 persen pertumbuhan ekonomi hanya mampu menciptakan lapangan kerja sekitar 75 ribu. Bisa dibayangkan kalau ada 3,1 juta orang, berapa persen ekonomi harus tumbuh? Namun, juga tumbuh jenis bidang pekerjaan baru. Di sinilah yang harus diisi dengan kualitas SDM yang mumpuni.

Kendati, secara kuantitatif, perguruan tinggi kita sebenarnya sudah banyak dibandingkan negara sebesar, seperti Tiongkok, sayangnya, kapasitas perguruan tinggi kita kecil-kecil dan tidak fokus. Di berbagai kesempatan, saya sering katakan bahwa yang perlu diperbesar yaitu kapasitas pendidikan tinggi di bidang vokasi, yakni politeknik kejuruan yang menghasilkan keterampilan.

Kita harus memperbesar kapasitas pendidikan tinggi dengan membuka politeknik baru. Saya membayangkan ada 500 politeknik baru selama lima tahun ke depan. Memang akan mahal, tapi ini investasi jangka panjang. Kalau tidak dilakukan, kita selamanya akan menghadapi persoalan tadi, yakni low leader skill yang kita punya.

Akan tetapi, membangun politeknik juga harus mempertimbangkan masalah lokasi. Politeknik dibangun di pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Pada masa lampau dikenal sebagai pusat kawasan industri maupun kawasan industri baru, contohnya seperti di Morowali. Di Morowali itu investornya orang Tiongkok, kita minta mereka membangun politeknik dan mereka sudah membangunnya.

Nah, dengan adanya shelter di situ, industri feronikel akan berkembang. Dengan berdirinya politeknik di situ, kualitas SDM di Morowali akan meningkat. Sebentar lagi, mobil listrik tumbuh dan suplai baterainya juga dari situ. Politeknik bisa juga digunakan untuk pengembangan baterai.

5 Ribu SMK

Selain pendirian politeknik, kita juga akan fokus membenahi SMK untuk menampung sebagian yang tidak tertampung di politeknik tadi. Oleh sebab itu, kita akan fokus pada 5 ribu SMK selama lima tahun ke depan. Saat ini, kita mempunyai 14 ribu SMK. Dari jumlah itu, sekitar 7 ribu diantaranya hanya punya murid kurang dari 200 orang, lalu ada tiga jurusan, dipastikan SMK seperti ini tidak punya laboratorium, tidak punya tempat praktikum karena membuat tempat praktikum itu mahal. Kalau tidak pernah praktik, mereka hanya tahu teori. Oleh sebab itu, kita fokus mendirikan 5 ribu SMK dengan jumlah murid yang banyak.

Sejak 2015 lalu, pengembangan SMK industri sudah dimulai bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian. Nantinya, satu SMK dikerjasamakan dengan perusahaan agar siswa-siswanya bisa magang. Jadi sebenarnya, program itu sudah berjalan tetapi belum semua anak SMK bisa ikut magang dan inilah tantangannya. Kita harus mengetuk pintu industri agar anak-anak tersebut bisa magang, bukan hanya anak-anak SMK saja, melainkan juga untuk anak-anak politeknik.

Intinya, pemerintah sadar betul bahwa akses kepada pendidikan tinggi tidak bisa dibiarkan begitu saja. Oleh sebab itu, pemerintah mendesain atau yang disebut KIP Kuliah menyusul keberhasilan KIP yang telah terbukti selama lima tahun pemerintahan Presiden Jokowi.

Dorongan terhadap politeknik karena setidaknya tingkat kesulitan tes masuk yang tidak sesulit perguruan tinggi lain. Selain itu, soal lapangan pekerjaan, lulusan politeknik umumnya bisa langsung bekerja dan memiliki gaji yang bagus. Sementara untuk bidang yang akan difokuskan yaitu bidang makanan dan minuman karena Indonesia mempunyai pasar yang besar dengan penduduk 290 juta. Lalu empat bidang utama lainnya yaitu tekstil, elektronik, kimia, otomotif. Selain itu pariwisata, konduktor, dan listrik.


Lihat Link Dari KemenkoUKM : Indonesia Butuh 500 Politeknik

 

Lihat RUBRIK RESUME DAN PETIKAN MEDIA 

Lihat Juga Rubrik Ekonomi Dan Bisnis 


Baca Juga :

 
 
Dual Server
 
 
Indeks
 


 

 

 


2021 : HANYA 1,8 JUTA BISA KULIAH DARI 3,7 JUTA LULUSAN

Resume Dan Petikan Media

Setiap Tahun 3,7 Juta Pelajar Lulus SMA, Hanya 1,8 Juta yang Bisa Kuliah

Erwin Dariyanto - detikEdu
Selasa, 29 Jun 2021 09:46 WIB

 


 

 

Jakarta - Deputi Menteri Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dan Moderasi Beragama, Kemenko PMK Prof Dr R Agus Sartono, MBA mengatakan, setiap tahun ada sekitar 3,7 juta pelajar lulus SMA, MA dan SMK. Namun tak semua pelajar lulusan setingkat SMA tersebut bisa meneruskan ke bangku kuliah. Dari data Kemenko PMK hanya sebanyak 1,8 juta lulusan SMA bisa meneruskan kuliah ke perguruan tinggi.

Ada kurang lebih 1,9 juta orang yang tidak terserap oleh perguruan tinggi. "Setiap tahun jumlah lulusan SMA/SMK/MA di atas 3,7 juta orang, artinya ada 1.9 juta anak muda kita belum bisa kuliah," kata Agus melalui Webinar Nasional: "Strategi Kampus dan Sekolah Menyiapkan Penerimaan Mahasiswa Baru" Senin (28/06) sore kemarin.
 

Dalam keterangan tertulis yang diterima detikEdu, Webinar Nasional ini diikuti 2.700 pimpinan kampus se-Indonesia yang tergabung dalam Komunitas SEVIMA (PT. Sentra Vidya Utama).

Menurut Agus, fakta bahwa masih ada 1,9 juta pelajar lulusan SMA yang tak bisa kuliah cukup mengkhawatirkan. Apalagi jika alasannya karena kondisi keterbatasan ekonomi atau keterbatasan bangku kuliah. Sebab pada akhirnya, lulusan SMA yang kurang beruntung tersebut akhirnya masuk ke lapangan kerja tanpa memiliki bekal keterampilan yang maksimal.

"Dan para lulusan sekolah menengah yang masuk lapangan kerja itu, terpaksa harus bersaing dengan lulusan perguruan tinggi. Ini berlangsung hampir setiap tahun," papar Agus.

Melihat fakta kondisi tersebut, Agus mendorong agar perguruan tinggi di Indonesia senantiasa memperbaiki diri. Terlebih, pendidikan tinggi merupakan pilar tak terpisahkan dari siklus pembangunan manusia dan kebudayaan.

"Pembangunan Manusia menuju Indonesia Maju, caranya mencapai ya dengan memberi anak muda kita kesempatan seluas-luasnya untuk belajar. Oleh karena itu, Pemerintah terus berkomitmen memfasilitasi kampus agar meningkatkan kualitas, menyediakan program bantuan seperti Kartu Indonesia Pintar Kuliah, serta beragam kebijakan lainnya dalam rangka meningkatkan angka partisipasi kasar kuliah," kata Agus
 

Dr. Ir. Drajat Martianto selaku Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) yang juga wakil dari Forum Rektor Indonesia (FRI) sepakat dengan Agus. Dia memberikan contoh atas pengembangan kualitas yang terus dilakukan oleh IPB.

Misalnya dalam rangka membuka akses pendidikan yang lebih luas, IPB melakukan terobosan dalam proses dan program penerimaan mahasiswa baru. Kini di IPB, penerimaan mahasiswa baru tidak hanya mengandalkan nilai atau prestasi akademis.

Di IPB ada penerimaan mahasiswa dari jalur ketua OSIS dan jalur afirmasi. Ada juga yang menggunakan prestasi hafalan Qur'an. "Jadi sebisa mungkin, kami fasilitasi keberagaman dan potensi yang ada di anak-anak muda Indonesia," kata Djarat.

Menurut Drajat masalah ekonomi memang harus mendapatkan perhatian khusus. Saat ini, Kartu Indonesia Pintar Kuliah telah memfasilitasi anak muda untuk berkuliah secara gratis dan mendapat uang saku tiap bulan. Kampus seperti IPB juga telah menetapkan biaya perkuliahan yang seminimal mungkin dalam rangka membantu para mahasiswa.

Namun, Drajat melanjutkan, belum ada jaminan bahwa mahasiswa tersebut nantinya akan langsung mendapatkan pekerjaan setelah selesai kuliah. Padahal tak sedikit dari mereka yang nantinya diharapkan menjadi tulang punggung keluarga.

"Jadi di IPB kami melakukan talent mapping untuk mengetahui passion mahasiswa, sekaligus jaminan kembali ke kampus untuk retraining. Enam bulan lulus dan belum dapat kerja, boleh kemmbali ke kampus untuk ikut pelatihan. Gratis ditanggung oleh kampus, kami cari berkahnya saja," lanjut Djarat.

Djarat menjelaskan bahwa semua program tersebut bisa dilakukan dengan menggandeng perusahaan dan alumni untuk menjadi sponsor. Misalnya untuk tantangan ekonomi, perguruan tinggi bisa menyiapkan beberapa bentuk beasiswa.

Perguruan tinggi juga bisa menggandeng alumni untuk menjadi donatur dalam menyediakan beasiswa tersebut. "(Perguruan tinggi) Tidak harus jadi single fighter," kata Djarot.

Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia Djoko Adi Waluyo DBA, juga merekomendasikan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi sejumlah permasalahan di kampus. Misalnya dalam sistem pembelajaran, para anggota Komunitas SEVIMA telah menggunakan sistem akademik Gofeeder, Siakadcloud, dan Edlink. Sistem tersebut tersedia secara gratis maupun berbayar, dan beberapa telah terintegrasi dengan aplikasi video conference Zoom.

Menurut Djoko, dengan adanya teknologi tersebut sejumlah biaya operasional kampus seperti biaya seperti gedung, listrik kampus, dan promosi dapat ditekan. Selain itu, kuliah dan penerimaan mahasiswa baru juga bisa berlangsung dengan lancar di masa pandemi karena tidak perlu dilakukan secara tatap muka.

(erd/row)

Lihat Link Di Detik.Com :  Setiap Tahun 3,7 Juta Pelajar Lulus SMA, Hanya 1,8 Juta yang Bisa Kuliah


Lihat RUBRIK RESUME DAN PETIKAN MEDIA 

Lihat Juga Rubrik Ekonomi Dan Bisnis 


Baca Juga :

 
 
Dual Server
 
 
Indeks
 


 

R Samiyono Djoko Wahyudi Kini Menjabat Ketua Umum Hipakad’63

R Samiyono Djoko Wahyudi Kini Menjabat Ketua Umum Hipakad’63





Januari 16, 2022

hipakad63.news| Bandung — Bertempat di Pia Hotel Bandung, Jl. Soekarno Hatta No.452 A, Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, acara serah terima jabatan Ketua Umum Himpunan Putra Putri Keluarga Besar TNI-AD (HIPAKAD’63) digelar.


Semua para tamu undangan hadir adalah putra putri yang orang tua-nya yang berasal dari TNI AD. Memulai acara tersebut, sambil berdiri para tamu undangan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan menyanyikan Mars HIPAKAD’63.



Ketua Panitia acara, Edi Santoso mengucapkan terimakasih banyak, kepada teman-teman yang hadir pada hari ini. “Tidak lupa juga untuk teman-teman yang telah membantu, hingga terselenggaranya acara ini,” imbuhnya, Minggu (16/1/2022).


Sementara itu dalam sambutannya, Ketua Umum HIPAKAD’63 Sahala Hutabarat mengatakan, HIPAKAD’63 bukan lagi menjadi himpunan, tetapi menjadi organisasi masyarakat (Ormas) yang kini skala nasional.




Dia mengungkapkan pengundurkan diri-nya dari Ketua HIPAKAD’63, karena kesibukan-nya dalam mengurus usaha yang telah lama dirintisnya.


“Pengunduran diri saya dari Ketua Umum HIPAKAD’63 adalah atas keinginan saya sendiri,” tegas Sahala dihadapan para tamu undangan.


Kesibukan dan kegiatan yang padat, sambung dia, membuat dirinya tidak bisa berbagi waktu, sehingga ia pengunduran diri saat ini untuk kepentingan bersama.




Masih kata Sahala, memang mencari pemimpin yang akan menggantikan saya sebagai Ketum bukanlah hal mudah, namun sosok Raden Samiyono Djoko Wahyudi, SH lah yang bisa melanjutkan kepemimpinan di HIPAKAD’63 ini.


Setelah itu, dengan menandatangani berita acara disaksikan oleh tamu undangan yang hadir, tampuk kepemimpinan HIPAKAD’63 berada ditangan Djoko, sapaan akrab Raden Samiyono Djoko Wahyudi, SH bersama penyerahan bendera pataka HIPAKAD’63.


Penyematan pin kepada Ketua Umum (Ketum) HIPAKAD’63 Raden Samiyono Djoko Wahyudi, SH , Sekretaris Jenderal (Sekjen) Edi Santoso dan Bendahara Umum (Bendum) Elis Komalasari dilakukan langsung oleh Dewan Pengawas (Dewas) Aghata Ws.


Diujung acara, Ketum HIPAKAD’63 Raden Samiyono Djoko Wahyudi, SH mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.


“Saya akan meneruskan program-program yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan untuk program yang sudah berjalan tentunya tetap kami pertahankan,” ujarnya.


Djoko Wahyudi juga memohon kepada seluruh pengurus dan anggota dapat mendukung dan membantunya sehingga organisasi berjalan sebagaimana mestinya, karena jabatan ini merupakan amanah. (Kartim/Bahal)





CHECK LIST : 2022 KULIAH IKATAN DINAS S1 DAN S2 : INFORMASI 2022  AYO KULIAH 

LIHAT CHECK LIST LAMA


Bandung : tanggal Check List : 08/02/2022

LIHAT JUGA LINK JADWAL PENTING 

 

1. Perguruan Tinggi Negeri : Sudah Dibuka 

Lihat Link : SBMPTN/SNMPTN

 

 

 

 

 

Keterangan : Check link untuk SNMPTN dan SBMPTN di portal LTMPT. Karena buruknya pengelolaan sistem Informasi LTMPT, terkadang sistus LTMPT down tanpa penjelasan apapun dari pengelolanya.

 

2. Poltek Nuklir BRIN : Sudah Dibuka, kuliah gratis D4 

Lihat Link : (1) Pengumuman Pendaftaran  (2)Beranda Poltek Nuklir BRIN

 

 

 

 

 

3. GAJAH TUNGGAL Belum ada informasi

Lihat,  Link : Gajah Tunggal 


4. Poltek ASTRA Program Beasiswa Sudah terlambat, 

Lihat Link : Poltek Astra


5. STP Negeri Pariwisata, SBMPTP,  Tidak ada beasisswa langsung, Belum Dibuka

Lihat Link : SBMPTNP Pariwisata


 

 

6. Poltek Industri KendalBeasiswa Full, Belum Buka 

Lihat Link : Poltek Industri Manufactur 

Link Jarvis : Jarvis Kementerian Perindustrian




7. Sekolah Ikatan Dinas di bawah BKN Belum Buka 

BIN, BPS, BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA, IPDN/STPDN, TARUNA KEMENHUKHAM, DEPHUP 

Lihat Link : Sekolah Ikatan Dinas Di Bawah BKN



8. UMPT KIN : Kementerian Agama Seluruh Indonesia: Belum Buka 

Lihat Link : UMPT KIN


9. Jalur Prestasi UMPT KIN : SUDAH DIBUKA

Lihat Link : SPAN PT KIN


10. KIP Kuliah  

Lihat Link  : KIP Kuliah  


11. Beasiswa Kementerian Agama 

Lihat Link  : Beasiswa 1 

Lihat Link  : Beasiswa 2

Seleksi Timur Tengah : PTN Timur Tengah 





DAFTAR ISI

BERANDA BERBURU MASA DEPAN

LIHAT LINK DI BAWAH INI 
KEMBALI KE BERANDA
 
Halaman Pertama
Jadwal Penting
Jenis Jenis Test Masuk PTN
Profil Perguruan Tinggi Negeri Dan Sekolah Ikatan Dinas  
PTN SNMPTN
PTN Bandung   
PTN Surabaya
Politeknik Negeri Perkapalan 
Soal -Soal Latihan 
Informasi Penting Jaringan Perguruan Tinggi 
Global Education Service

CHECK LIST : 2021 KULIAH IKATAN DINAS S1 DAN S2 
 

                                                                                   Last Up date : 06/02/2021



 Edit September 2020