Jumlah korban tewas global mencapai lebih dari 2 juta, kenaikan kematian yang dahsyat dari data dua bulan lalu per (13/11/2020), dalam 2 bulan telah tewas 700 ribu orang seluruh dunia. Angka prosentase turun menjadi 2,1366 % dari sebelumnya 2,4548 % kematian dari seluruh total mereka yang terinfeksi virus.
Angka self healing mencapi 66,5 juta jiwa lebih, atau secara prosentase mencapai 69, 6813 %, angka self healding ini mengalami kenaikan dari sebelumnya mencapai 69,2931 %.
Data juga menunjukkan bahwa sebanyak 26,9 juta lebih dalam kondisi sakit (28,18 %), angka sakit ini turun dari sebelumnya mencapai 30 % lebih. Dari 26.923.636 yang sakit ini meninggal sebanyak 2 juta jiwa lebih atau sebanyak 7,5812 % kematian turun dari sebelumnya 7,9944 % kematian.
Jumlah korban tewas di Indonesia sebanyak 25.987 orang dalam dua bulan bertambah 10 ribu kematian lebih dari data dua bulan lalu yang hanya berada pada jumlah mendekati 15 ribu an jiwa. Jumlah pasien terinfeksi mencapai lebih dari 907 ribu orang, berlipat dua kali dari dua bulan lalu yang hanya mencapai 450 ribu orang (2,8622 % kematian, turun dari sebelumnya mencapai 3,3016 % kematian dari seluruh total mereka yang terinfeksi).
Sebanyak 736 ribu lebih mengalami self healing, angka ini naik dari 382 ribu self healing yang terjadi dua bulan lalu. Tingkat self healing di Indonesia mencapai 81,1143 % turun dari sebelumnya mencapai 84,4775 %. Prosentase self healing Indonesia masih sangat tinggi dibandingkan dengan angka global yang hanya mencapai 69 %.
Sebanyak 171.469 orang dalam kondisi sakit, jumlah ini berlipat hampir 3 kali lipat dari dua bulan yang lalu yang hanya ada di angka 70 ribu jiwa lebih masih dalam kondisi sakit (70.207).
Tingkat kematian dibandingkat dengan jumlah total pasien yang sakit mencapai 15,1555 %, tingkat kematian ini turun dari data 2 bulan lalu yang mencapi 21,3554 %. Prosentase tingkat kematian ini masih jauh lebih tinggi dibandingkan angka rata rata dunia yang hanya mencapai 7,5812 %. Akan tetapi tingkat kematian ini masih dua kali lipat dari angka global.
Data prosentase tingkat kematian Indonesia yang jauh lebih tinggi dari angka global ini masih memicu sebuah pertanyaan besar. Jika data versi pemerintah ini benar tanpa rekayasa, maka Covid 19 di Indonesia dua kali lipat lebih ganas (dua bulan lalu diperkirakan tiga kali jauh lebih ganas) dibandingkan dengan kondisi global (Riset/Vijay)
Bandung, Informatika Newsline (13/11/2020)
Jumlah korban tewas global mencapai hampir 1,3 juta jiwa dari 52,7 juta lebih yang positif terinfeksi, atau 2,4548 % kematian dari seluruh total mereka yang terinfeksi virus. Angka self healing mencapi 36,5 juta jiwa lebih, atau secara prosentase mencapai 69,2931 %. Data juga menunjukkan bahwa sebanyak 16,1 juta lebih dalam kondisi sakit (30 % lebih). Dari 16.194.030 yang sakit ini meninggal sebanyak 1,3 juta jiwa atau 7,9944 % kematian.
Jumlah korban tewas di Indonesia telah mendekati 15 ribu jiwa. Jumlah pasien terinfeksi mencapai lebih dari 450 ribu orang (3,3016 % kematian dari seluruh total mereka yang terinfeksi). Sebanyak 382 ribu mengalami self healing. Tingkat self healing di Indonesia mencapai 84,4775 %, prosentase yang sangat tinggi dibandingkan dengan angka global yang hanya mencapai 69 %. Sebanyak 70 ribu jiwa lebih masih dalam kondisi sakit (70.207). Tingkat kematian dibandingkat dengan jumlah total pasien yang sakit mencapai 21,3554 %. Prosentase tingkat kematian ini jauh lebih tinggi dibandingkan angka rata rata dunia yang hanya mencapai 7,9944 %.
Data prosentase tingkat kematian Indonesia yang jauh lebih tinggi dari angka global ini memicu sebuah pertanyaan besar. Jika data versi pemerintah ini benar tanpa rekayasa, maka Covid 19 di Indonesia tiga kali jauh lebih ganas dibandingkan dengan kondisi global (Riset/Vijay)