KETUA Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Putra-putri Keluarga Besar TNI-AD (Hipakad) Kota Bekasi R Benny Irianto Nababan, berharap generasi muda tetap menjaga kutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Selama ini anak-anak muda dipecah belah dengan isu yang memakai suku, agama, ras (SARA) maka dari itu harus ditanamkan semangat gotong royong dan tetap dipupuk di setiap penerus generasi bangsa indonesia tanpa membeda bedakan latar belakang orang tersebut,” paparnya Minggu (14/5/2017).
Dirinya menungkapkan saat ini generasi muda juga jangan terpancing dengan pemberitaan isu- isu yang beredar.
“Apalagi Kota Bekasi sebentar lagi memasuki ranah perpolitikan kepala daerah (Pilkada) 2018 karena jadikan perbedaan tersebut menjadi power bagi kita untuk menjaga negara ini,” terangnya.
Lanjut dia, Kalau ada nantinya yang memakai isu SARA pihaknya sebagai Hipakad akan menjadi garda terdepan untuk menolak keras apabila isu tersebut memasuki wilayah Kota Bekasi.
“Sebagai pejuang generasi muda saat ini jangan bertanya apa yang bisa diberikan untuk negara kepada kita melainkan tapi tanyalah apa yang bisa kita berikan kepada negara, maka dari itu pemuda harus kritis dalam menyikapi sesuatunya agar bisa lebih berkembang dan terus baju untuk menjalankan visi-misi Kota Bekasi,” tutupnya (Cr28/gob)
Analisis :
Pelantikan DPC Hipakad Bekasi oleh Ketua Umum DPW Hipakad Jawa Barat Dr (Candt) Bambang Soekadji. Pernyataan Ketua DPC Hipakad Bekasi ini sejalan dengan pidato Ketua Umum DPW Hipakad Provinsi Jawa Barat yang menyatakan dalam pidatonya bahwa :
Pada saat ini " Banyak kalangan yang melihat perkembangan politik, sosial, ekonomi dan budaya di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Bahkan, kekuatiran itu menjadi semakin nyata ketika bergeser pada apa yang dialami oleh setiap warganegara, yakni memudarnya wawasan kebangsaan. Apa yang lebih menyedihkan lagi adalah bilamana kita kehilangan wawasan tentang makna hakekat bangsa dan kebangsaan yang akan mendorong terjadinya dis-orientasi dan perpecahan.
Pandangan di atas sungguh wajar dan tidak mengada-ada. Krisis yang dialami bangsa Indonesia berkembang menjadi krisis multi dimensional yang saling mengait. Krisis ekonomi yang tidak kunjung henti berdampak pada krisis sosial dan politik, yang pada perkembangannya justru menyulitkan upaya pemulihan ekonomi. Konflik horizontal dan vertikal yang terjadi dalam kehidupan sosial merupakan salah satu akibat dari semua krisis yang terjadi, yang melahirkan ancaman dis-integrasi bangsa."
Materi Ketua Umum DPW Hipakad Jawa Barat Dr (Candt) Bambang Soekadji selanjutnya dapat dilihat di text pidato Ketua Umum DPW Hipakad Provinsi Jawa Barat (Lihat text Pidato----->>>) (VIJ)
Analisis :
Pelantikan DPC Hipakad Bekasi oleh Ketua Umum DPW Hipakad Jawa Barat Dr (Candt) Bambang Soekadji. Pernyataan Ketua DPC Hipakad Bekasi ini sejalan dengan pidato Ketua Umum DPW Hipakad Provinsi Jawa Barat yang menyatakan dalam pidatonya bahwa :
Pada saat ini " Banyak kalangan yang melihat perkembangan politik, sosial, ekonomi dan budaya di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Bahkan, kekuatiran itu menjadi semakin nyata ketika bergeser pada apa yang dialami oleh setiap warganegara, yakni memudarnya wawasan kebangsaan. Apa yang lebih menyedihkan lagi adalah bilamana kita kehilangan wawasan tentang makna hakekat bangsa dan kebangsaan yang akan mendorong terjadinya dis-orientasi dan perpecahan.
Pandangan di atas sungguh wajar dan tidak mengada-ada. Krisis yang dialami bangsa Indonesia berkembang menjadi krisis multi dimensional yang saling mengait. Krisis ekonomi yang tidak kunjung henti berdampak pada krisis sosial dan politik, yang pada perkembangannya justru menyulitkan upaya pemulihan ekonomi. Konflik horizontal dan vertikal yang terjadi dalam kehidupan sosial merupakan salah satu akibat dari semua krisis yang terjadi, yang melahirkan ancaman dis-integrasi bangsa."
Materi Ketua Umum DPW Hipakad Jawa Barat Dr (Candt) Bambang Soekadji selanjutnya dapat dilihat di text pidato Ketua Umum DPW Hipakad Provinsi Jawa Barat (Lihat text Pidato----->>>) (VIJ)