Cari Blog Ini

Sabtu, 28 November 2020

DAYA BUNUH COVID-19 DI INDONESIA 3 KALI LEBIH GANAS DARI GLOBAL ?

 Bandung, Informatika Newsline (28/11/2020)

Varian Covid-19 yang menyerang Indonesia ternyata jauh lebih ganas dibandingkan dengan Varian Covid-19 yang menyerang global. Kesimpulan mengejutkan ini didapatkan dari hasil pengolahan data statistik yang dilakukan oleh Informatika Newsline dari data-data jumlah korban yang dilansir secara resmi oleh Pemerintah Pusat.

Kesimpulan ini tentu sangat berbeda jauh dengan pendapat beberapa ahli di tanah air yang mengatakan bahwa Varian Covid-19 yang ada di Indonesia jauh lebih "jinak" dibandingkan dengan varian Covid-19 global. Data statistik dari pengumuman pemerintah yang telah diolah, berbicara lebih lugas dibandingkan dengan teori atau gaya informasi lipstik yang banyak disajikan untuk membuat masyarakat menjadi kehilangan kewaspadaan. 

Data statistik yang disampaikan oleh pemerintah menunjukkan bahwa tingkat self healing pasien di Indonesia sebesar 84,4775 %. Angka ini memang lebih tinggi dari self healing pasien global yang hanya mencapai 69 %. Angka ini bisa menunjukkan bahwa rata-rata orang Indonesia yang diserang oleh Covid-19 memiliki kekebalan tubuh yang lebih tinggi dibandingkan global. 

LIHAT UP DATE ANALISIS DATA KORBAN GLOBAL 

Akan terapi yang mengejutkan adalah ternyata bahwa daya bunuh Covid-19 di Indonesia, terhadap pasien yang belum sembuh ternyata 3 kali lipat dibandingkan dengan angka global. Tingkat kematian global dari mereka yang belum sembuh mencapai 7,9944 %, sedangkan di Indonesia prosentase data ini mencapai 21,3554 % atau hampir 3 kali lipat dibandingkan dengan global. 

Angka 21,3554 % ini bisa juga dinisbatkan kepada buruknya pelayanan kesehatan terhadap mereka yang belum sembuh. Akan tetapi secara sederhana tidak mungkin dipercaya bahwa tingkat pelayanan kesehatan di Indonesia 3 kali lipat lebih buruk dari tingkat layanan kesehatan global. 

Secara sederhana Indonesia bukanlah negara dengan tingkat pelayanan kesehatan yang buruk, seperti tingkat pelayanan kesehatan di negara-negara miskin dan terbelakang. Akan tetapi untuk memvalidasi ini tentunya perlu dilakukan proses analisis yang mendalam terhadap rata-rata tingkat pelayanan kesehatan global dibandingkan rata-rata tingkat pelayanan kesehatan dalam negeri. 

LIHAT UP DATE SERANGAN COVID-19 KE 91 PEMDA DI INDONESIA

Dengan demikian maka pengarahan data kepada daya bunuh Covid-19 menjadi lebih masuk akal dibandingkan dengan buruknya rata-rata tingkat layanan kesehatan dalam negeri di bandingkan dengan rata-rata tingkat layanan kesehatan global.

Hasil pengolahan statistik yang mengejutkan ini hendaknya menjadi catatan yang diperhatikan dengan serius. Karena berbagai upaya meremehkan daya bunuh Virus ini bisa berakibat fatal. Meskipun ada pendapat ahli virus dalam negeri yang menyatakan bahwa varian Covid-19 di Indonesia lebih jinak dibandingkan dengan varian global, akan tetapi data statistik yang ada dan bisa dibaca bersama-sama menunjukkan hal yang berbeda (Vijay/Riset Data Statistik)