Cari Blog Ini

Kamis, 09 Desember 2021

AYO JOK, TINGGAL DI BULAN TAHUN 2022

 AYO JOK, TINGGAL DI BULAN TAHUN 2022


SKETSA AKHIR TAHUN 2021: PEMIKIRAN MANUSIA KUNO, TERKUNGKUNG, TAK BERKEMBANG, TERLALU NGERES, DAN KURANG IMAJINATIF 


Yutu-2 China menemukan obyek misterius di permukaan gelap Bulan. Media massa global pun memuji kreativitas China menjelajah ruang angkasa, menyelidiki permukaan Bulan. Tapi apa yang patut dibanggakan, dari kerja-kerja duplikasi tidak kreatif negeri Komunis Tirai Bambu ini ? Kerja China di permukaan Bulan hanya mengulang kerja Amerika Serikat yang telah berhasil menjejak Bulan tahun 1969 yang lalu. 

Apa bedanya ? Dan apa kemajuannya ?

Sebagai negeri yang katanya sudah menjadi negara terkaya di dunia, China sebenarnya sedang mengalami kemunduran drastis dalam pemikiran peradaban manusia. Alih-alih bangga dengan pencapaian jelajah ruang angkasa China, secara umum penjelajahan yang dilakukan oleh manusia, ke luar permukaan Bumi, sebenarnya mengalami kemunduran. 


 

Kreativitas dan pemikiran manusia secara global termasuk negeri Tirai Bambu, Komunis, yang mulai sombong, karena kekayaan berlimpah, dampak tangan besi, yang dilakukan rezim komunis dalam negeri. 

Setelah Neil Amstrong berjalan-jalan di permukaan Bulan, tak lagi pernah ada ekspedisi berani dan kreatif umat manusia untuk meneruskan jejak nekad yang dilakukan oleh Neil Amstrong dan kawan-kawannya. Selama 50 tahun terakhir umat manusia tak berani dan tak mampu mengulangi bahkan meneruskan apa yang dilakukan oleh Neil Armstrong. Peradaban manusia mengalami kemunduran besar dalam 50 tahun terakhir ini.

Para penganut mahzab Bumi Datar, mengejek bahwa proyek-proyek berbau ruang angkasa, dan juga kisah Neil Amstrong, hanyalah HOAX tipuan, yang dilakukan selama berpuluh tahun oleh Rezim liberalis Amerika Serikat. Semua pembicaraan ruang angkasa tak lebih jauh dari karya seperti yang dihasilkan oleh seniman sineas di Hollywood.

Marilah kita tinggalkan pemikiran Mahzab Bumi Datar, yang datar pemikirannya itu. Memang secara real kerja-kerja monumental penjelajahan luar angkasa praktis berhenti total. Hanya mesin-mesin tanpa awak manusia yang sekarang berseliweran di ruang angkasa. Bahkan beberapa wahana telah berhasil melewati batas terluar Tata Surya. Bersiap menuju titik inti, pusat Galaksi Bimasakti. Tapi manusia tetap tak juga bisa berkembang lepas dari bumi. Jadi ejekan dari penganut Bumi datar pun mendapatkan tempat.

Seharusnya setelah Neil Amstrong menjejakkan kaki di Bulan, peradaban umat manusia seharusnya menyusuli, dengan pembuatan lokasi tinggal di Bulan. Akan tetapi selama lebih dari 50 tahun berlalu, hasilnya hanya memunculkan sosok negeri Komunis yang kaya mendadak, yang mengulang ulang prestasi Amerika di Bulan. Betapa tidak efektifnya apa yang dilakukan oleh Negeri Komunis itu.

Seharusnya dengan kesombongan yang sering dipertontonkan oleh Presiden China Xi Jinping, atau Negeri Komunis ini, mereka bisa lebih membuat program yang lebih ambisius, untuk memberikan kontribusi bagi peradaban manusia. Bukan hanya petentang petenteng tidak jelas, pamer kekuatan militer, pamer kekuatan keuangan dengan memberikan hutang tidak jelas ke seluruh dunia. 


 

Apa itu manfaatnya buat peradaban manusia (cobak ?). Jika saja, akal para kampiun komunis lebih terbuka, mereka pasti akan membuat ide-ide yang lebih kreatif, dalam program penjelajahan luar angkasa mereka. Daripada membuat ulah dengan berteriak-teriak di Laut China Selatan, atau membantai rakyatnya sendiri di Uighur misalnya. Kenapa negeri yang katanya kaya raya itu sekarang tidak membuat program pembangunan kampung di Bulan misalnya. 

Program seperti itu akan jauh membuat seluruh umat manusia kagum dan hormat ke negeri Komunis itu. Daripada membuat program ekspansi pendudukan negeri-negeri lain karena masalah kependudukannya yang membludag, kenapa tidak berpikir membuat sebuah Provinsi baru di Bulan misalnya. 

Para pembisik Xi Jinping, terlihat loyo dan tidak kreatif, di hadapan Peradaban Manusia. Dari pada melakukan aksi sok gagah seperti sekarang, Ji Xinping mungkin perlu pesan terapi cuci otak khusus atau brainwashing. Atau mungkin China memang sedang dalam kondisi kaya fatamorgana. Kaya tetapi miskin.    

Tidak kreatif, kurang imajinatif, dan kemunduran yang parah. Itulah kata-kata yang tepat pada kondisi peradaban umat manusia saat ini. Xin Ji Ping seharusnya bisa jauh lebih kreatif lagi. 

 

Misi Bunuh Diri Ke Bulan ?


Memang mengirimkan manusia hidup di bulan tidak semudah para seniman film membuat film tentang hidup dan tinggal di Bulan. Terdapat banyak resiko mengerikan yang harus diperhitungkan dengan teliti. Akan tetapi studi selama 50 tahun lebih seharusnya bisa membawa manusia lebih jauh menjelajah alam semesta. Kalau hanya pesawat tanpa awak, di mana letak seru nya ?

Mungkin akan ada korban tewas saat proyek pembangunan kampung di bulan dilakukan. Sama seperti misi Apollo yang membunuh beberapa astronot sebelum Neil Armstrong. 

Hal itu juga yang sebenarnya membuat NASA, selalu ragu-ragu jika ditanyakan soal pengiriman manusia untuk tinggal di Bulan. Pengalaman buruk yang terjadi pada saat pengiriman Neil membuat banyak sekali studi yang harus dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal mengerikan yang terjadi, seperti para Astronot mereka yang terbakar sebelum Neil Amstrong. Atau dampak tidak mengenakkan,  yang dialami oleh Neil Amstrong dan kawan kawannya, pasca kembali dari Bulan.

Akan tetapi pencapaian penguasaan Bulan, membawa gairah tertentu yang berbeda bagi peradaban umat manusia. 

Elon Musk yang sangat kreatif itu juga masih terbilang lambat. Hanya bermain-main dengan ribuan Satelit baru di orbit sekitar Bumi, betapa tidak menarik, betapa tidak kreatifnya Elon Musk. 

Elon Musk harus lebih kreatif. Kreativitas yang gila, itu penting untuk membangkitkan peradaban umat manusia yang telah mandheg berhenti tak berkembang ke mana-mana, selama lebih dari 50 tahun ini. Selamat buat Amerika Serikat, tapi setelah karya hebat negeri Paman Sam ini menjejakkan kaki di Bulan, umat manusia membutuhkan kejutan peradaban yang lebih menantang dan lebih menggairahkan lagi. 

Tinggal di bulan. Jangan terlalu lama. Bagaimana jika tahun baru 2022 ini dikirimkan untuk pertama kali orang tinggal di Bulan. Amerika Serikat telah menyatakan bahwa mereka akan mengirim manusia untuk tinggal di Bulan tahun 2024. Terlalu lama. Tidak.... di tahun 2022 Amerika telah mulai mengirim wahana yang akan memulai pembangunan maskas di Bulan untuk pertama kali. Bertahap dulu, untuk meminimalisir kesalahan dan ancaman korban yang tidak perlu. 

Tetap saja itu terlalu lama. Bagaimana jika itu dilakukan sekarang, tidak perlu tunggu tunggu nanti lagi ? Bukankah perkembangan peradaban manusia akan bersambung kembali. Loncatan tahun 1969 akan disambung kembali tahun 2022. Dan jika itu berhasil dilakukan, maka lihatlah perkembangan yang dahsyat peradaban manusia di Bumi. Akan berlipat 100 kali lipat bahkan bisa ribuan kali lipat dari sekarang. 

Apa yang terjadi dari tahun 1969 sampai 2022 di Bumi, setelah Neil Amsrtong ? Tingkat kemajuan yang dialami oleh umat manusia, sampai tahun 2021 saat ini,  adalah karena pengaruh besar, karena inspirasi Neil Armstrong, menjejakkan kaki di Bulan. Peradaban manusia membutuhkan inspirasi baru, untuk bisa terus berkembang lebih cepat dan lebih jauh lagi. 

Jin Xin Ping, Elon Musk, Jokowi, atau siapa saja yang saat ini memegang kekuasaan pengambilan keputusan global. Segera putuskan saja tahun 2022 ini untuk mengirim umat manusia tinggal di Bulan. Kerumitan yang terjadi di Bumi akibat Covid 19, dan berbagai krisis benang kusut, yang terjadi saat ini, harus diakhiri oleh sebuah loncatan besar. Bukan sekedar permainan kecil kecilan, adu kuasa, adu kepandaian mencuri kekayaan, dan uang orang lain. Cobalah berpikir lebih kreatif lagi. Bulan dulu. Jangan hanya mengibarkan bendera di bulan tapi tinggal dan hiduplah di bulan, tahun 2022. 

Bagaimana ?

Jin Xin Ping, Elon Musk, Jokowi, Raja Salman, Habib Rizieq, ....Atau jagoan gaek Bill Gates ?... Bagaimana tahun 2022 ?   (El Vijay)