Oleh : H. G Ikka Wijaya**
Danurwenda Covid 19
(1)Apakah yang kau lihat anakku ? tanya Resi Durna.
Pohon, batang pohon, daun
Apakah yang sedang kau pikirkan ?
Siapa gadis cantik di taman sari itu Guru ? Guru kenal kan .. kemarin aku lihat Guru berbicara pada gadis itu
Setelah ini apa yang akan kau lakukan?
Aku lapar sekali Guru, aku mau makan es krim di Dapur Istana
Apakah cita-citamu anakku
Tentu saja Tahta Hastina Pura
100 lebih pertanyaan untuk 100 lebih putra putra Hastinapura
Apa yang kau pandang ? aku tak memandang apapun
apa yang kau pikirkan ? tidak ada yang aku pikirkan
apa keinginanmu? tak ada keinginan apapun, Mata Burung Dadali
Apa cita-citamu ? Mata Burung Dadali
Tahukah kau gadis cantik di Taman Sari ? Mata Burung Dadali
....
apa yang terlihat ? mata Burung Dadali
Dorna
termangu, untuk 1 orang ini dia harus bertanya 100 pertanyaan atau
lebih. Lebih banyak pertanyaan yang dia ajukan pada 1 orang ini
dibandingkan kepada yang lain. Dan jawaban anak ini hanya satu. Tidak
ada, hanya ada Mata Burung Dadali
" Lepaskanlah anak panahmu, anakku..."
Dan anak panah itupun melesat menembus kepada Dadali di atas pohon. Seketika itu juga.
Arjuna
berhasil menguasai Danurwenda untuk pertama kalinya. Tidak ada yang
mampu belajar secepat itu. Dan Durna menemukan siswa terbaiknya. Bahkan
Aswatama pun tak sebaik Arjuna. Hari itu hanya ada satu anak panah yang
dilepaskan dan anak panah itu menembus mata Burung Dadali
(2)Missing link
Di mana letak missink link nya. Bahkan uji DNA pun tak akan mampu menemukan jembatan penghubung antara
Javaman dengan kita.
Eugene Dubois berhasil menemukan fosil manusia
Homo Erectus tertua di dunia. Hanya 20 tahun setelah
On Origin Of Species diakui di lingkup
Royal Society di Eropa. Pada tahun 1859
On The Origin Of Species ditulis
oleh Darwin. Pada tahun 1870 semua ilmuan Eropa setuju bahwa Evolusi
memang telah terjadi. Dan E Dubois pada tahun 1893 berhasil menemukan
Homo Erectus yang mengejutkan itu di Pulau Jawa.

Seluruh Eropa terkejut menemukan
Javaman.
Dan menganggap manusia 1,6 juta tahun yang lalu itulah nenek moyang
manusia. Manusia pertama kali pasti turun di Pulau Jawa, karena tidak
ada fossil manusia setua fossil
Javaman.
Berbagai teori berkembang di Eropa menyusul Dubois. Dan sejak tahun
1900 awal, awal abad ke 20 Pulau Jawa menjadi perhatian dunia. Alien
atau bahkan
Extra Terrestrial yang terdampar di Bumi terbukti ada di Pulau Jawa. Dan sejak saat itu Pulau Jawa menjadi sangat sakral di seluruh dunia.
Javaman menjadi pusat asal usul manusia dunia.
Pada tahun 1927 China mencoba memperkenalkan
Peking Man untuk menyaingi
Java Man.
Akan tetapi fosilnya konon hilang dan tak pernah ditemukan lagi selama
lamanya (paling tidak sampai tulisan ini dibuat). China pasti tidak suka
dengan konsep
Javaman.
Sebuah penghinaan untuk yang kesekian kali oleh orang pulau ini, sejak
masa Kertanegara di Malang Singosari (belum ada yang memberi nama Kota
Malang di lokasi itu, saat itu).
Dendam lama Ku Balai Khan, cucu
Gengis Khan, bersemi kembali. Sepanjang sejarah, China tak pernah mau
kalah dengan yang lain. Selalu ingin memang sendiri. Bahkan fosil
Peking Man yang
ada sekarang, hanya tinggal replika, karena fossil aslinya tiak pernah
ditemukan, tak pernah ada yang menanyakan kemungkinannya sebagai karya
palsu dari ilmuan China yang terobsesi
Javaman.
Sudah
menjadi kebiasaan memalsukan data, di kalangan para arkeolog hanya
untuk memperkuat teorinya. Dan anehnya meski tak ada bukti apapun soal
fossil nya,
Peking Man dianggap menjadi sebuah bukti sejarah untuk menunjukkan
missing link. Bahkan sebuah bukti imajinatif pun diterima sebagai bagian dari
missing link.
Sebut saja begitu (imajinatif) karena memang tak pernah ditemukan
fossilnya sampai saat ini, selain hanya cerita dan catatan tentang
fossil yang bisa dibuat dengan niat apapun dan tujuan apapun.

Seperti
kisah Perang Imajinatif, Perang Bubat yang dibuat oleh Dr. C. Bregg
dari Belanda. Seorang Doktor berbohong tentang perang imajinatif yang
dibuat untuk tujuan penghancuran persatuan Jawa Sunda yang gagal
diciptakan pada Perang Diponegoro. Sebuah Perang yang hampir saja sukses
menghancurkan VOC, jika Sunda bisa dipersatukan oleh Diponegoro untuk
berperang menyerang VOC.
Atau Dr. Snoch Horgronye yang
berpura-pura masuk Islam, belajar Agama Islam di Mekah, lalu kembali ke
Aceh membuat ribuan hadits palsu, dengan tujuan utama menaklukkan Teuku
Umar dan Cut Nyak Dien. Siapa bilang ilmuan tidak bisa imajinatif dan
berbohong untuk tujuan tertemtu. Dua ilmuan besar Belanda anthropolog
besar, C, Berg dan Dr, Snoch Horgronye adalah para pembohong Hadits
Palsu untuk Teuku Umar dan Cutr Nyak Dien, dan Perang Bubat Untuk
menahan Diponegoro.
Setelah hingar bingar
Peking Man, tiba-tiba pada tahun 1975 ditemukan fossil
Homo Erectus yang
berusia 1,9 juta tahun di Afrika, atau menurut penelitian yang lain
antara 1,9 juta tahun sampai 1,4 juta tahun. Fossil ini dibilang lebih
muda atau lebih tua dari Fossil
Javaman Dubois di Sangiran yang berusia 1,6 juta tahun.
Muncullah teori ekspedisi keluar Afrika, mencoba menghapuskan dominasi
Java man sebagai
asal manusia pertama di dunia. Dalam teori itu manusia pertama turun di
Afrika dan bermigrasi ke seluruh dunia termasuk ke Pulau Jawa. Akan
tetapi fossil yang ditemukan di Afrika tidak jauh lebih tua dari Fossil
Java man. Karena meskipun Fossil Trinil Sangiran berusia 1,6 juta tahun, akan tetapi ada fossil
Homo Mojokertensis yang berusia lebih tua, 1,8 juta tahun yang lalu.
Dan penemuan di Afrika ragu-ragu menyebut angka 1,4 juta tahun karena merasa
Javaman jauh
lebih tua. Jika tidak ragu-ragu, maka tidak akan ada jangka waktu
fossil yang ditemukan. Jangka waktu antara 1,9 juta tahun lalu sampai
1,4 juta tahun yang lalu adalah sebuah titik awal adanya keraguan dalam
penemuan tersebut. Para penemunya sendiri tidak yakin, sebagaimana
keyakinan E. Dubois dan rentetan penemuan berikutnya.
Akan tetapi para Ahli menjadi memaksanakan Afrika sebagai tempat turun pertama, karena indikasi
Bibliologi yang
mengarahkan ke Afrika. Para ahli tafsir Bible percaya bahwa Afrika
adalah lokasi turunnya manusia kera nenek moyang manusia. Mungkin Adam
adalah sejenis makhluk manusia kera yang menandai
missing link yang terjadi. Dan dalam kasus Afrika ini telah akan terjadi kisah Galileo yang kedua.

Saat teori
Heliosentris adalah hal yang salah menurut tafsir Biblical yang merujuk pada Teori
Geosentris. Dan Galileo baru diampuni oleh gereja pada tahun 1992, setelah Gereja menghukum Galileo karena mengajarkan
Geosentric Copernicus pada
tahun 1822. Butuh waktu lebih dari 150 tahun untuk mengampuni
Galileo.Dan pengampunan itu diberikan setelah Nasa berhasil meluncurkan
Galileo Galilei menuju planet-planet Tata surya Matahari. Saat ini
pesawat pesan umat manusia itu bahkan telah melintasi sabuk terluar Tata
surya Matahari menuju ketidak terbatasan langit yang memiliki tak
hingga keluasan.
Homo Bumiayu, Banyumas, adalah penemuan terbaru setahun yang lalu (2019) yang mencatat angka yang sama dengan
Homo Mojokertensis.
Homo Bumiayu mencatat angka 1,8 juta tahun yang lalu, sama atau sedikit lebih tua dari Homo Trinil, Sangiran,
Homo Soloesnsis.
Sebelumnya pada tahun 1991 ditemukan juga fossil dengan usia 1.6 juta tahun yang lalu di Georgia. sama dengan
Javaman di Sangiran. Tapi Fossil
Homo Erectus Mojokertensis yang ditemukan kemudian berusia 1,8 juta tahun yang lalu. Dan terakhir 2019 yang lalu
Homo Bumiayu ditemukan berusia sama dengan
Homo Mojokertensis.Javaman kembali menunjuk Pulau Jawa sebagai lokasi turunnya manusia
homo erectus pertama
di muka Bumi. Thesis tentang Georgia sebagai bukti adanya penyebaran
manusia dari Afrika, tumbang dengan angka 1,8 juta tahun yang baru di
Bumiayu.
Akan tetapi China dengan sangat tidak tahu malu membuat
penanggalan mundur di 2,1 juta tahun yang lalu. Meskipun tidak ada
fossil yang ditemukan di China akan tetapi berbagai alat-alat gerabah
dari Batu yang diuji menunjukkan angka waktu di 2,1 juta tahun yang
lalu, mengalahkan angka 1,9 juta tahun yang dibuat ragu-ragu di Afrika.
Perebutan
tempat pertama asal usul manusia di dunia selalu menjadi perdebatan dan
adu unggul di antara Afrika, Jawa, dan China. Dan pemenangnya selalu
Javaman. Selalu ada alasan untuk memenangkan
Javaman.
Meskipun China paling berhasil mengelola gua-gua tempat tinggal tanpa
fossil dan gerabah batu yang ditemukan di dalamnya sebagai tempat Wisata
yang jauh lebih berhasil dari
Javaman dan Afrika. Bahkan imajinasi bisa mengalahkan realitas.
Akan tetapi yang dicari dalam
missing link masih belum ditemukan. Baik Realitas ataupun imajinasi yang dibuat, untuk mendukung proses pencarian
missing link masih belum mampu menemukan di manakah letak
missing link sebenarnya.
Dan janganlah lupa bahwa pertikaian belum diperluas misalnya ke arah
Meganthopus Palaeo javanensis dan berbagai spesies lain pembawa
missing link Darwin yang lain, yang jumlah spesiesnya bukan hanya satu.
(3) Missing Link Yang Masih Hilang di Covid 19Sebuah
noktah yang hilang juga masih menghantui manusia selama beberapa bulan
terakhir. Manusia jumawa (sombong) dengan berbagai teknologi tinggi yang
dia temukan. Bahkan Galileo pesawat karya NASA yang diluncurkan pada
tahun 1989 yang lalu telah berhasil menembus sabuk terluar tata surya.
Bahkan
negara yang suka berimajinasi berlebihan, China, dengan sangat sombong
melalui mulut Presidennya Xi Jinping, pada 1 Oktober 2019 menyatakan
bahwa tidak ada kekuatan yang bisa mengguncangkan Negeri China yang
hebat ini. China memang menggurita dan menjadi Super Power ekonomi baru.
Super Power Baru dengan dukungan teknologi yang kuat bahkan dengan
berani menantang Amerika Serikat.
Akan tetapi tak lama setelah
itu China dihantam Covid-19 yang menghancurkan ekonomi dan kehidupan
negeri komunis itu. Dan berbagai klaim soal keberhasilan nya dalam
menangani Covid-19 masih dibayangi oleh aksi penipuan soal angka
kematian dan banyak hal lain yang halal dilakukan di dalam
"mahzab" komunis. Menipu itu boleh boleh saja, itu menjadi dasar dan ajaran utama komunis.
Tak
kurang bahkan pemerintah Republik pun terkena bujuk rayu yang tidak
berhenti dari China. Bukan negeri nya atau bahkan bukan etnis atau
penduduk Chinanya yang menjadi masalah. Akan tetapi gaya pemerintahan
dan ideologinya yang salah besar. Bahkan Confusius juga sangat dekat
dengan Pancasila dan nilai-nilai kejujuran dan kemanusian di Republik.
Akan tetapi Confusius sudah dipelintir oleh Komunis yang jago
memelintir.
Kirimkan Komentar Anda Untuk Tulisan ini.
Dan Dapatkan Hadiah E-Money 300 ribu untuk komentar anda
Ekonomi
raksasa China berhasil dibangun melalui visi imajinatif. Visi Mimpi
Rakyat China yang disampaikan oleh Xi Jinping adalah model imajinatif
real yang diterapkan di negera oleh para pemimpin nya yang salah. Darah
ribuan puluhan ribu atau bahkan mungkin ratusan ribu rakyat, yang
diperkosa oleh negara, dibunuh dan dianiaya oleh negara untuk mendukung
industri China di tahun 1980-1990 an adalah noda sejarah yang dicatat,
akan tetapi seperti biasa coba dihapus dan dipelintir oleh para penguasa
dan ideologi komunis.
Dan meminjam istilah Donald Trumph Virus
Cina (ungkapan nama yang membuat naik Pitam pemerintah China) yang
sebelumnya menghantam Wuhan China itu, sekarang telah menyebar di
seluruh dunia, 3 juta lebih orang positif terkena serangan Virus dan
angka meninggal telah mendekati 300 ribu sampai saat ini, di seluruh
dunia. Belum termasuk ratusan ribu korban yang dikaburkan jumlahnya oleh
pemerintah China (studi hilanganya sekitar 2 juta nomor telepoh seluler
di China saat Wabah Covid-19 menjadi catatan lain yang digunakan oleh
mereka yang menyerang kebohongan yang dilakukan oleh China).
Dan
Hoax soal obat Covid dan juga Vaksin yang telah ditemukan sejak awal
Februari 2020 yang lalu oleh China tidak bisa menjawab ratusan ribu
korban meninggal yang terus terjadi setelah pengumuman Vaksin Covid-19.
Favipiravir atau T-705 atau
Avigan atau
Favilavir atau
Fapilavir,
adalah anti virus yang ditasbihkan sebagai anti virus sejak pertengahan
Februari 2020 yang lalu oleh China. Akan tetapi sejak antivirus
disetujui sebagai solusi Covid-19, sampai saat ini telah ada lebih dari
200 ribu nyawa yang melayang dan jumlah korban positif melebihi 3 juta
orang dengan grafik eksponensial.
Demikian pula Amerika Serikat melalui FDA mengumumkan
Remdesivir yang
akan diujikan besok Senin waktu setempat (5/5/2019) ke Pasien Covid-19,
sama seperti China, apa yang dilakukan kedua negara ini hanyalah
mencoba menemukan titik noktah yang hilang
missing link, titik penghubung yang hilang antara penyakit dan penawarnya.
Missing Link yang
terus dicari untuk memberikan solusi dan jawaban yang memuaskan
terhadap sebuah permasalahan lokal dan bahkan global. Terkadang manusia
menjadi tersesat jauh dan mengakibatkan dampak global yang parah.
Sebelum
missing link ditemukan.
Seperti
penyakit Cacar yang telah dikenal sejak 10 ribu SM atau 12 ribu tahun
yang lalu, baru ditemukan anti virusnya oleh Edward Jenner pada tahun
1796. Dan dunia baru bebas Cacar pada tahun 1980 sebagaimana diumumkan
oleh WHO. Butuh 11 ribu tahun untuk menemukan anti virusnya. Dan butuh
200 tahun untuk menghentikan Cacar di seluruh dunia pada tahun 1980
bahkan setelah vaksin nya ditemukan. Dan korban yang dicatat oleh Cacar
adalah 300 juta kematian di seluruh dunia. Bukan hanya 300 ribu seperti
yang dibunuh oleh Covid-19 sampai hari ini.
Missing Link harus
segera ditemukan. Karena jika tidak korban yang jatuh bisa mencapai
orde yang mengerikan, bahkan korban ratusan juta manusia. Dan Sejarah
telah mencatat pengulangan-pengulangan ini dengan teliti. Dan seperti
biasa
missing link selalu masih biasa
miss dari
umat manusia. Bagaimana mengatasi hal ini semua ? Apakah perlu dengan
berbohong teknik menipu seperti China ? Atau utak atik data seperti yang
dilakukan di Amerika Serikat ? Atau adakah cara yang lebih elegant ?
**(Penulis adalah Jurnalis Senior dan penasihat khusus Kementerian Kominfo (2000-2009))
*** Dimuat pertama kali di Informatika Newsline 2 Mei 2020
Lihat Tajuk Rencana Dan Opini Lebih Lanjut :